IT Deployment Team

Jumat, 15 Maret 2013

Apa Itu Squid Pada Jaringan Internet

 
Squid adalah High-Performance Proxy Caching Sserver untuk Web Klien, yang sudah mendukung FTP, Ghoper, dan HTTP data Object. Berbeda dengan Software Caching yang lama, Squid menangani semua Permintaan Tunggal (single), non-blocking, I/O-driven proses.
Squid menyimpan Meta data dan terutama Hot-object yang di simpan di RAM, menyimpan DNS lookups, mendukung non-Blocking DNS Lookups, dan Implementasi Negative-Caching jika permintaan gagal.
Squid mendukung SSL, access kontrol yang banyak, dan Full Request Logging. Dengan menggunakan lightweight Internet Cache Protokol, Squid Cache dapat dibuat dalam suatu Hirarki atau Mesh untuk meningkatkan Penghematan Bandwidth.
squid, proxy
Squid terdiri dari program Server utama Squid, sebuah Domain Name System lookup (program dnsserver), beberapa program tambahan untuk permintaan menulis ulang dan melakukan Authentication, dan beberapa tools Management client. Ketika Squid dijalankan, itu akan menambah jumlah proses Dnsserver, masing-masing bertugas sendiri-sendiri, blocking Domain Name System (DNS) lookup. Ini akan mengurangi waktu tunggu DNS lookups.
II. Internet Object Caching adalah suatu cara untuk menyimpan hasil permintaan Internet-object. (seperti, data yang ada dari HTTP, FTP, dan ghoper protokol) untuk membuat sistem dekat dengan permintaan daripada ke sumber aslinya. Web browser dapat menggunakan lokal Squid Cache sebagai Proxy HTTP Server, ini akan mengurangi waktu akses seperti halnya penghematan Bandwidth.
Squid adalah program Proxy/Cache Server. Squid dikenal sebagai program Proxy dan Cache Server yang Handal.
Proxy Sserver memiliki Mekanisme penyimpanan Obyek-obyek yang sudah pernah diminta dari Server-server di internet, biasa disebut Caching.
Karena itu, Proxy Server yang juga melakukan proses Caching juga biasa disebut Cache Server.
Mekanisme Caching akan menyimpan Obyek-obyek yang merupakan hasil permintaan dari dari para pengguna, yang didapat dari internet.
Karena Proxy Server bertindak sebagai perantara, maka Proxy Server mendapatkan obyek-obyek tersebut lebih dahulu dari sumbernya untuk kemudian diteruskan kepada peminta yang sesungguhnya.
Dalam proses tersebut, Proxy Server juga sekaligus menyimpan obyek-obyek tersebut untuk dirinya sendiri dalam ruang disk yang disediakan (Cache).
Dengan demikian,
bila suatu saat ada pengguna yang meminta suatu layanan ke internet yang mengandung obyek-obyek yang sama dengan yang sudah pernah diminta sebelumnya, yaitu yang sudah ada dalam Cache,
maka Proxy Server akan dapat langsung memberikan obyek dari Cache yang diminta kepada pengguna,
tanpa harus meminta ulang ke server aslinya di internet.
Bila permintaan tersebut tidak dapat ditemukan dalam cache di proxy server, baru kemudian Proxy server meneruskan atau memintakannya ke Server aslinya di internet.

Tidak ada komentar: