IT Deployment Team

Minggu, 17 Maret 2013

Pengertian WDS Pada Windows Server 2008 R2 dan Konfigurasinaya ......


Windows Deployment Services (WDS)

Add caption
WDS (Windows Deployment Service) merupakan teknologi dari microsoft yang digunakan untuk menginstall sistem  operasi Microsoft Windows melalui Jaringan (Network), sebelumnya dikenal dengan RIS (Remote Installation Support) pada keluarga Windows 2003 Server, WDS biasanya digunakan dalam proses deployment Windows Vista, Windows 7 dan Windows Server 2008 sehingga memudahkan instalasi tanpa report harus memasukan CD/DVD OS tiap client atau workstation, selain itu WDS juga dapat digunakan untuk proses sistem operasi lainnya selain dari platform OS Windows, WDS bekerja dengan menggunakan disk image khusus yaitu Windows Imaging Format (WIM), WDS tersedia sebagai Server Role di semua versi Microsoft Windows Server 32-bit dan 64-Bit.  

Perlu diketahui sebelum melakukan deployment, WDS hanya dapat diinstall pada keluarga versi Windows server saja, untuk itu perlu diperhatikan dan dipenuhi  kondisi atau requirement, seperti :


 
ADDS (Active Directory Domain Services)
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
DNS (Domain Name System)
NTFS (New Technology File System) volume
Credentials


Sedangkan Windows Deployment Services sendiri dapat digolongkan menjadi 3 kategori komponen :
Server, komponen ini termasuk Pre-Boot Execution Environment (PXE) server dan Trivial File Transfer Protocol (TFTP) server yang digunakan untuk client network booting agar load dan menginstall sistem operasi. Juga termasuk didalamnya shared folder dan image repository yang berisi boot images, install

  • images, dan file yang dibutuhkan untuk boot image. Juga terdapat networking layer, komponen multicast, dan komponen diagnosis.
  • Client, komponen ini termasuk graphical user interface yang berjalan bersama dengan Windows Pre-Installation Environment (Windows PE). Ketika user memilih image sistem operasi, komponen client berkomunikasi dengan komponen server untuk menginstall image.
  • Management, komponen ini terdiri dari kumpulan tools yang anda gunakan untuk mengatur server, images sistem operasi, dan client komputer accounts

BAGAIMANA INSTALASI WDS?

Perlu diperhatikan sebelum installasi dimulai yaitu : WDS dapat diinstal pada komputerDC (Domain Controller) atau MS (Member Server) tapi tidak dapat pada komputer yang multihomed (komputer yang memiliki dua kartu jaringan dan biasa digunakan sebagai router), dan yang terakhir adalah usahakan space harddisk cukup untuk  menyimpan image.  Berikut SBS –nya sbb:
Klik icon Server Manager atau dari ICT (Initial Configuration Task) window, pilihAdd Roles, lalu klik Next.


 Pilih Windows Deployment Services, dan klik next.




Muncul menu select role services, dimana pilihan Deployment dan Transport Server merupakan komponen utama atau core dalam WDS yang akan banyak memberikan fungsi seperti :
    1. Konfigurasi dan instalasi secara remote  windows operating system.
    2. Transmit data menggunakan multicating pada standalone server.
Klik next untuk proses instalasi….



selanjutnya  tampil menu konfirmasi instalasi…klik install.


 
Hasil instalasi dapat dilihat pada windows final page dibawah ini, terlihat bahwa ‘installation succeeded’ yang berarti bahwa WDS telah ditambahkan pada Roles di Server Manager.


KONFIGURASI WDS UNTUK PERTAMA KALINYA.


Untuk mengkonfigurasinya sebenarnya WDS punya simple procedure, hanya tinggal menjalankan wizard saja dan selesai sudah….mudah khan? Untuk itu baiklah dibuktikan saja, dalam WDS snap-in di MMC (Microsoft Management Console) pilih start ,Administrative Tools, Windows Deployment Services, lebih jelasnya monggo dilihat screenshot dibawah ini.


 Akan tampil untuk pertama kalinya tampilan ‘Windows Deployment Services’ yang nantinya harus di konfigurasi terlebih dahulu.

 
Pada Administrative task, expand pada left pane ‘+’ Servers,  Klik kanansvrw2k8entr2.example.co.id pilih Configure Server.



 
 



Sebelum mengklik next untuk mulai melakukan konfigurasi di WDS, pastikan dan perhatikan requirements yang ada disamping ini  sudah ada atau lengkap.

 
Secara default path untuk menyimpan image remote installation folder ada pada gambar disamping ini, C:\RemoteInstall

  
contigency plan sebaiknya data disimpan ditempat atau diamankan difolder selain di system, create folder di E:\RemoteInstall, kemudian klik tab next.


Berikutnya akan tampil dilayar menu DHCP Option 60, jika DHCP running pada server ini beri check box pada keduanya dan dilanjutkan dengan meng-klik tab next.


Akan ada pilihan PXE answer Policy setiap kali mesin boots dari network, apakah akan menerima automatic answer atau menunggu konfirmasi dari administrator. Pilihan tersebut adalah :

          Do Not Respond to Any Client Computer
     
Respond Only to Known Clients
                Respond to All (Known and UnOknown) Client Computers



 
Pilih pilihan ke-3  Respond to All (Known and UnOknown) Client Computers

Jangan lupa checklist ‘Require administrator approval for unknown computers…’ kemudian, klik tab next. Terlihat pada bar status ‘task progress’ pada  WDS konfigurasi.


Operation complete, yang berarti  bahwa Konfigurasi telah selesai dilakukan, klik tabfinish untuk mengakhirinya. 

Tapi sebelum itu masih ada yang harus dilakukan atau ditambahkan kembali yaitu ‘image’ ke WDS Server.  
Sebagai gambaran ada 2 tipe image yang dibutuhkan :
            Boot image - digunakan oleh client computer untuk booting via network/jaringan.
            Install image -  digunakan sebagai file instalasi operating systems.

 Berikut SBS-nya :
Setiap environment yang akan dicoba untuk di deploy pasti akan selalu membutuhkan boot images, dimana hanya tinggal memilih boot images yang terdapat terdapat pada Windows 7 DVD.  Klik kanan ‘boot images’ dan pilih add boot images,





Perhatikan bahwa file yang dipilih adalahboot.wim,  kemudian klikbrowse (sekali lagijangan lupa untuk memasukan DVD Windows 7 pada drive CD/DVD) cari file Windows Image (WIM) seperti pada screenshot dibawah, lanjutkan dengan meng-klik tab next.





 
 


Pada wizard page selanjutnya, beri nama untuk imagename & imagedescription atau gunakan default  nama image name dan image deskripsi yang sudah ada. Kemudian klik next.







muncul Summary page wizard untuk memastikan kembali apa yang sudah dipilih yang nantinya akan di add ke server, klik next untuk melanjutkan.
Proses adding boot image sedang berlangsung, terlihat task progress pada page wizard  dibawah ini.
 
Akhirnya proses selesai juga yang ditandai dengan message ‘the operation is complete’. Klik finish untuk menutupnya.
Hasilnya dapat dilihat pada detail pane dibawah ini, boot image sudah ter-register, just info boot image punya keterbatasan hanya dapat diinstall sebanyak 13 boot image
 
Step atau langkah selanjutnya adalah sama seperti adding boot image yaitu menambahkan Install Image dengan memilih install.wim file. Untuk itu pada menu windows deployment services klik-kanan pada left pane Install Images dan pilih Add Install Image, seperti contoh dibawah ini :


 Buat nama image group, pada contoh kali ini adalah ‘ExampleGroup’ setelah itu klik tab next


Browse install.wim files Windows image pada CD/DVD drive yang telah ada Windows 7 diikuti dengan next.    


 Pada tampilan Add Image Wizard, pilih image yang akan di add ke server, lalu klik tab next


Akan di informasikan kembali pada page summary apa yang sudah dilakukan sebelumnya, jika kurang yakin atau ada yang akan diedit klik tab back, jika tidak ada perubahan  klik tab next untuk melanjutkan.

Task progress page untuk ‘adding image’ terlihat pada gambar dibawah ini…, jika ‘operation is complete’ klik finish.


Selengkapnya dapat dilihat dibawah ini.

 
 Konfigurasi atau setting properties WDS 

Ada beberapa properties yang perlu dikonfigurasi sebelum memulai atau melakukan installasi secara remote untuk komputer client, caranya adalah expand ‘+” di Servers’,  lalu klik pada kanan pada svrw2k8entr2.example.co.id dan pilih properties.


Kotak dialog properties akan muncul, berikut keterangan tiap tab nya :
 
 


DHCP - Tab ini menyediakan dua kotak cek pilihan. Bila akan dijalankan DHCP pada existing server (server yang sama dengan server WDS), jangan lupa untuk  memberikan tanda cek pada keduanya.

 PXE Response - *Biasanya untuk keperluan dalam menentukan apakah server melakukan respon atau tidak terhadap client computer dapat dilakukanprestagingcomputer (known computers) account lewat ADUC (Active Directory Users and Computers) snap in dengan membuat client computer account, pastikan computer account tersebut adalah managed computer account dan Globally Unique Identifier (GUID) maksudnya untuk client computer  yang akan di deploy menggunakan WDS harus mengetahui sebelumnya MAC Address atau GUID info, sehingga WDS server hanya akan merespon ke client computers yang dikenali saja.
Note.
* Langkah prestaging ini bersifat optional untuk modul ini.
 


 
General - Tab ini berisi informasi tentang Computer name, folder atau path remote installation  dan server mode. 

Boot  Tab ini untuk menentukan PXE boot policy dan digunakan juga untuk menentukan default boot image yang akan digunakan oleh tipe procesor yang berbeda : x86, ia64, dan x64.




Advanced - Biasanya digunakan untuk penentuanGC (Global Catalog) dan DC(Domain Controller) yang digunakan oleh WDS, selain itu digunakan untukauthorize WDS server dalam DHCP.















 


Network Tab ini  digunakan dalam penentuan   alamat IP yang diberikan ke WDS, selain itu dapat juga ditentukanport range UDP yang berfungsi sebagai koneksi WDS Server ke client serta  pilihan lainnya yaitu Network Profile, dalam menentukan kecepatan dari jaringan.  

 
Multicast - Tab ini dari fungsinya sebagai komunikasi one to many, pilihan ‘Obtain IP address from DHCP ‘ agar nantinya WDS client dapat menerima alamat IP-nya dari DHCP Server.


 


ADDS (Active Directory Domain Services) -Format nama computer yang nanti akan diberikan oleh WDS server.   Secara default untuk penamaan ‘computer name’  menggunakan usernamedengan  sequential number. Selain itu juga  dapat ditentukan  atau dipilih Computer Account Location, apakah ingin domain yang sama  dengan WDS server atau pilihan lainnya seperti   pada gambar disamping.

 

 


Client Untuk installasi secara remote dengan menggunakan WDS denganmengaktifkan unattended installation (bagi client computer yang menjalankan dengan processor x86, ia64, dan x64). File unattend.xml  sendiri merupakan sebuah XML answer file yang menyediakan user name, password, dan informasi lainnya yang diperlukan untuk menginstal secara remote dengan WDS.



 



 Setelah apa yang sudah dikonfigurasi pada pembahasan sebelumnya seperti konfigurasi WDS server, Boot image dan juga Installasi image, kini tibalah  saatnya untuk memulai         meng-implementasikannya dengan installasi via remote sistem operasi, pada contoh kali ini akan dicoba installasi Windows 7 64 Bit SP1) pada komputer client/workstation/node. Selengkapnya ikuti SBSdibawah ini:
 
Hidupkan client komputer dengan menekan power ‘on’  

Sebelumnyapastikan BIOS diset ke first boot melalui network atauPXE-enabled network interface, supaya DHCP server akan memberikan alamat IP address ke komputer client.

Proses boot akan terlihat pada gambar dibawah ini...


 
Press F12…yang diikuti dengan warning message dari Administrator WDS Server ‘Pending request ID :1’, untuk meminta persetujuan atau approval dari administrator.


Masuk ke Windows Deployment Services menu…klik Pending Devices pada left pane, setelah itu lakukan pada right pane dengan meng-klik kanan ‘Request ID’  dengan pilihan Approve, lalu klik tab Ok yang menandakan bahwa pending device sudah di approve dan disetujui oleh administrator.

 Kembali lagi ke client komputer…

Terlihat proses loading boot image dari WDS Server.   


Muncul tampilan menu install windows pada Windows Deployment Services, klik   tabnext
 Masukan user name dan password  dalam format domain\user, diakhiri dengan meng-klik tab Ok.

 Pilih sistem operasi yang akan di install, klik Next…  

Proses installasi akan terlihat seperti tampilan dibawah ini, ikuti saja prosesnya sama saat 
installasi  tanpa WDS.

Tidak ada komentar: